Cacar Monyet merupakan penyakit infeksi virus yang berasal dari bintang (zoonosis). Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 2005. Sampai saat ini, kasus penyakit cacar monyet tidak ditemukan di Indonesia. Namun, Anda tetap perlu mewaspadai penularan penyakit ini dan menegenali seperti apa ciri-ciri cacar monyet.
Gejala penyakit cacar monyet
Masa inkubasi cacar monyet atau jarak antara infeksi pertama dengan kemunculan gejala berkisar antara 6-13 hari. Namun, bisa juga terjadi dalam rentang yang lebih panjang, yakni 5-21 hari.
Akan tetapi, selama tidak memunculkan gejala, seseorang yang terinfeksi tetap bisa menularkan virus cacar monyet kepada orang lain.
Gejala awal penyakit ini sama dengan penyakit cacar lainnya yang disebabkan infeksi virus, yaitu memunculkan gejala mirip penyakit flu.
Dilansir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), kemunculan gejala cacar monyet terbagi dalam dua periode infeksi, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit. Berikut penjelasannya:
Periode invasi
Periode invasi terjadi dalam 0-5 hari setelah terinfeksi virusnya pertama kali. Saat seseorang berada dalam masa invasi, dirinya akan menunjukkan beberapa gejala, seperti:
- demam
- sakit kepala hebat
- limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
- sakit punggung
- nyeri otot
- lemas parah (asthenia)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pembengkakan kelenjar getah bening merupakan ciri-ciri utama cacar monyet. Gejala inilah yang menjadi pembeda antara cacar monyet dengan jenis cacar lainnya.
Pada kasus gejala yang parah, orang yang terinfeksi bisa saja mengalami masalah kesehatan lainnya di masa awal infeksi.